Surabaya - Sejumlah sarana dan prasarana transportasi di Jawa Timur telah disiapkan guna mengantisipasi lonjakan penumpang pada masa Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Hal ini dilakukan untuk memastikan perjalanan masyarakat berlangsung aman, nyaman, dan selamat.
Wakil Menteri Perhubungan Suntana bersama sejumlah anggota Komisi V DPR RI menggelar rapat koordinasi dengan stakeholder terkait, yang meliputi Kementerian Pekerjaan Umum, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Badan Meteorologi dan Geofisika, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau In Journey, PT Kereta Api Indonesia, dan PT Pelindo, serta mengecek secara langsung kesiapan sarana dan prasarana transportasi di Jawa Timur pada Senin-Selasa, 9-10 Desember 2024.
"Kami bersama Komisi V DPR RI terus membangun sinergi, agar pada pelaksanaan libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, masyarakat bisa terlayani dengan aman, nyaman, dan selamat. Kemarin sudah dicek didampingi teman-teman Komisi V DPR dimulai dari Bandara Juanda, lalu ke Terminal Purabaya, hari ini Stasiun Gubeng dan Pelabuhan Tanjung Perak," ujar Wamenhub di Surabaya, Selasa (10/12).
Di bandara Juanda, sebanyak 1.608 personil bandara siap melayani penumpang yang diprediksi mencapai 861.000 orang selama masa Nataru 2024/2025 atau meningkat 9,2% dari periode sama tahun sebelumnya. Pergerakan pesawat penumpang di bandara Juanda juga diprediksi naik 3,4% menjadi 5.625 pergerakan selama Nataru.
Selanjutnya, terminal Purabaya tengah menyiapkan posko dan pos media centre dengan petugas jaga 24 jam. Adapun prediksi kenaikan penumpang pada masa Nataru berkisar antara 26% - 37% dibanding data produksi hari biasa.
Dari sektor perkeretaapian, rampcheck stasiun dan kereta api di wilayah Jawa Timur telah selesai dilakukan. Dengan demikian, stasiun dan kereta telah siap menunjang pelaksanaan angkutan Nataru 2024/2025.
Lalu dari sisi laut, pelabuhan Tanjung Perak yang melayani 41 kapal dengan total kapasitas 42.044 penumpang juga siap menyambut Nataru. Selama periode Nataru 2024/2025 total penumpang diperkirakan mencapai 147.383 orang atau naik 20% dari periode Nataru 2023/2024. Adapun prediksi lonjakan penumpang sebelum Nataru di tanggal 24 Desember 2024 dan puncak penumpang masa setelah Nataru yakni pada tanggal 4 Januari 2025.
Wamenhub menyampaikan, prasarana transportasi baik bandara, terminal, stasiun dan pelabuhan telah siap menghadapi lonjakan penumpang. Kementerian Perhubungan melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) terkait juga tengah mengantisipasi adanya potensi cuaca buruk selama Nataru dengan sejumlah rencana mitigasi. Untuk itu masyarakat diimbau untuk tetap menjaga kesehatan dan mengikuti aturan serta informasi-informasi yang diberikan oleh pemerintah.
"Kami membuat segala persiapan mengantisipasi berbagai perubahan musim hujan, menghadapi longsor, banjir, lalu di laut menghadapi gelombang tinggi yang kemungkinan bisa membuat perjalanan berubah. Kami membuat standar operasional prosedur agar masyarakat semua bisa terlayani dengan baik," imbuh Wamenhub.
Anggota Komisi V DPR RI Dapil Jawa Timur 1, Reni Astuti menyampaikan apresiasi kepada seluruh petugas yang melayani masyarakat selama Nataru dan berharap petugas mwmbwrikan pelayanan terbaik sehingga masyarakat yang memanfaatkan moda transportasi di Jawa Timur dapat terlayani dengan baik. "Komisi V sebagai mitra salah Kemenhub memastikan betul bahwa semua moda transportasi baik itu udara, darat, dan laut memprioritaskan pada tingkat keselamatan, kemudian kenyamanan," tuturnya. (WN/HH/GT/BRD)