Jakarta – H-6 jelang Hari Raya Natal 2024, Kementerian Perhubungan mencatat sebanyak 1.306.371 orang telah melakukan perjalanan menggunakan transportasi umum. Angka tersebut diperoleh berdasarkan data pergerakan penumpang di 113 terminal, 23 pelabuhan penyeberangan, 264 pelabuhan laut, 56 bandar udara, 450 stasiun, 42 gerbang tol, 48 ruas jalan arteri keluar masuk Jabodetabek, serta ditambah pelaporan dari instansi pemerintah/lembaga pada saat pelaksanaan posko.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Budi Rahardjo mengatakan, pada H-6 Natal 2024, belum ada peningkatan signifikan dari segi pergerakan penumpang maupun kendaraan bila dibandingkan dengan tahun lalu.
“H-6 jelang perayaan Natal, belum ada peningkatan pergerakan jumlah penumpang dan kendaraan yang signifikan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023 lalu. Akan tetapi, bila dibandingkan dengan hari biasa, sudah terjadi peningkatan pergerakan jumlah penumpang di semua moda transportasi. Khusus pada angkutan penyeberangan terjadi peningkatan 324,62 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu,” ujar Budi di Jakarta, Jumat (20/12).
Berikut adalah data harian Posko Pusat Angkutan Nataru 2024/2025 Kemenhub pada H-6 jelang Hari Raya Natal 2024:
- Angkutan Jalan (Bus) dengan jumlah penumpang sebanyak 141.149 orang, turun 0,82 persen dibandingkan tahun 2023 pada periode yang sama sebanyak 142.317 orang. Jika dibandingkan dengan pergerakan normal harian mengalami kenaikan sebesar 10,80 persen.
- Angkutan Penyeberangan dengan jumlah penumpang sebanyak 685.994 orang, naik 324,62 persen dibandingkan tahun 2023 pada periode yang sama sebanyak 161.554 orang. Jika dibandingkan dengan pergerakan normal harian mengalami kenaikan sebesar 52,51 persen.
- Angkutan Udara dengan jumlah penumpang sebanyak 234.157 orang, turun 0,28 persen dibandingkan tahun 2023 pada periode yang sama sebesar 234.817 orang. Jika dibandingkan dengan pergerakan normal harian mengalami kenaikan sebesar 17,92 persen.
- Angkutan Laut dengan jumlah penumpang sebanyak 81.420 orang, turun 22,54 persen dibandingkan tahun 2023 pada periode yang sama sebesar 105.108 orang. Jika dibandingkan dengan pergerakan normal harian mengalami kenaikan sebesar 6,23 persen.
- Angkutan Kereta Api dengan jumlah penumpang sebanyak 163.651 orang, turun 0,22 persen dibandingkan tahun 2023 pada periode yang sama sebanyak 164.011 orang. Jika dibandingkan dengan pergerakan normal harian mengalami kenaikan sebesar 12,53 persen.
Selanjutnya, untuk pergerakan kendaraan Golongan I (mobil, bus, pick up, serta truk kecil) yang keluar dan masuk Jabodetabek melalui ruas jalan tol, tercatat belum ada peningkatan yang signifikan. Namun, apabila dibandingkan dengan data tahun lalu pada periode yang sama terdapat penurunan sebesar 28,28 persen.
Data harian Posko Pusat Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 Kemenhub mencatat kendaraan Golongan I keluar Jabodetabek melalui jalan tol dan arteri sebanyak 183.651 kendaraan atau menurun 24,70 persen dibandingkan dengan tahun 2023 di periode yang sama. Sedangkan Kendaraan Golongan I yang masuk Jabodetabek melalui jalan tol dan arteri sebanyak 158.008 kendaraan atau mengalami penurunan sebesar 32,04 persen dibandingkan dengan tahun 2023 pada periode yang sama.
Pada ruas jalan tol dan jalan arteri, jumlah total pergerakan kendaraan Golongan I via Jalan Tol, Mobil dan Sepeda Motor via jalan arteri pada tahun ini juga mengalami penurunan sebesar 47,74 persen atau sejumlah 596.392 kendaraan jika dibandingan dengan data tahun 2023 di periode yang sama.
“Secara garis besar, belum ada peningkatan volume kendaraan di ruas jalan tol dan jalan arteri. Adapun menurut hasil survei yang dilakukan BKT Kemenhub, peningkatan volume kendaraan baru akan terjadi pada Sabtu, 21 Desember 2024, seiring mulai liburnya anak-anak sekolah,” terang Budi.
Lebih lanjut, Posko Pusat Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 juga mencatat laporan Basarnas yang menyebutkan adanya gelombang tinggi di Utara Natuna, Selatan Jawa, Selatan Bali, serta terjadi gempa 3,3 SR pada titik 11 km dari Kabupaten Tuban. Selain itu, BMKG juga melaporkan bahwa terpantau adanya sebaran debu vulkanik di Gunung Semeru Kabupaten Lumajang, Jawa Timur ke arah timur laut; Gunung Dukono Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara ke arah timur; dan Gunung Ibu Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara ke arah timur.
“Terkait hal tersebut, dapat kami sampaikan bahwa sebaran debu vulkanik tidak mengganggu operasional penerbangan. Meski begitu, Kemenhub tetap mengimbau para operator penerbangan untuk selalu berkoordinasi dengan stakeholder terkait guna memastikan keselamatan penumpang,” jelas Budi.
Kemenhub juga mengimbau seluruh operator transportasi dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca buruk selama masa Nataru 2024/2025. “Kepada seluruh operator transportasi, mohon untuk selalu waspada terhadap potensi cuaca buruk, baik itu gelombang tinggi, angin, hingga sebaran abu vulkanik. Dan kepada masyarakat, tetap ikuti arahan petugas di lapangan. Jika terjadi penundaan perjalanan akibat cuaca buruk, mohon dapat memahaminya,” pungkas Budi. (OB-ME/HH/GT/BRD)