BALIKPAPAN (1/7) - Dalam rangka program pengembangan angkutan perkotaan berbasis jalan dengan skema Buy The Service di Kota Balikpapan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat bersama Pemerintah Kota Balikpapan melakukan uji coba pengoperasian Bus Balikpapan City Trans. Bersamaan dengan kegiatan ini dilakukan juga penandatanganan Nota Kesepakatan antara Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Risyapudin Nursin dan Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud.
"Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang menyatakan bahwa Pemerintah harus hadir dalam penyelenggaraan angkutan umum dalam upaya memenuhi kebutuhan angkutan umum yang selamat, aman, nyaman dan terjangkau," ungkap Dirjen Risyapudin dalam sambutannya, Senin (1/7).
Ia menyambut baik kerja sama dan sinergitas dalam hal penyediaan angkutan massal berbasis perkotaan di Balikpapan mengingat sudah adanya Ibu Kota Nusantara (IKN) yang lokasinya tidak berjauhan dengan kota Balikpapan sehingga merupakan pelengkap integrasi antar dan intra moda transportasi dalam rangka konektivitas Kota Balikpapan dengan IKN dengan menghubungkan pusat kota Balikpapan dan simpul-simpul transportasi di Balikpapan.
Adapun, program ini merupakan stimulus dengan harapan Pemerintah Kota Balikpapan dapat secara konsisten mempersiapkan dan melaksanakan peran dan tanggung jawab antara lain melaksanakan sosialisasi dan mitigasi resiko serta melakukan reformasi angkutan perkotaan eksisting serta secara bertahap atau sekaligus dalam waktu paling lama 3 tahun.
"Nantinya setelah 3 tahun program ini akan dialihkan kepada pemerintah kota dan diharapkan dapat melanjutkan pengembangan, pengelolaan dan pengoperasian layanan angkutan perkotaan berbasis jalan di Kota Balikpapan," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Angkutan Jalan, Suharto menyampaikan bahwa sejak tahun 2022 Ditjen Perhubungan Darat telah menyediakan layanan antar moda menuju IKN dan sebaliknya sehingga dengan adanya layanan feeder bus Balikpapan City Trans dapat memperkuat kota metropolitan Balikpapan.
"Di tahap awal, bus ini akan beroperasi sebanyak 2 koridor dengan rute Pelabuhan Semayang – Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan yang berjarak 26,6 km dan yang kedua adalah rute Loop dari dan berakhir di Terminal Batu Ampar berjarak 20,6 km. Untuk sementara layanan ini bertarif 0 rupiah atau gratis," imbuh Suharto.
Sebagai informasi, uji coba layanan menggunakan bus ukuran sedang berkapasitas 30 penumpang duduk dan berdiri. Jumlahnya sebanyak 19 bus termasuk bus cadangan serta beroperasi selama 16 jam mulai dari jam 5 pagi hingga jam 9 malam.
"Pada setiap bus dilengkapi dengan perangkat intelligent transport system (ITS) berupa global positioning system (GPS) untuk tracking system armada dan pengawasan operasional, CCTV untuk sistem pengawasan keselamatan dan keamanan serta perilaku pengemudi dan kondisi di dalam dan di luar bus, serta perangkat sistem pembayaran elektronik berupa peralatan TOB (Tap on Bus) dan QRIS," paparnya.
Turut hadir pada kegiatan ini Kepala Dinas Perhubungan Kota Balikpapan, Adwar Skenda Putra, Kasubdit Angkutan Perkotaan, Iman Sukandar, Kepala BPTD Kelas II Kalimantan Timur, Muiz Thohir, serta unsur Forkompimda Kota Balikpapan. (ALV/WBW/AZN)