Publikasi BPTD Kelas II Sulawesi Selatan

BPTD Kelas II Sulsel Fokus Kembangkan Moda Transportasi Terintegrasi di Sulawesi Selatan

4 Des. 2023, 11.19 | 519x dilihat

Berita
Blog

NIKATA.co.id – Sebagai perwakilan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Sulawesi Selatan terus menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan moda transportasi terintegrasi di wilayah kerjanya.

Kepala BPTD Kelas II Sulsel, Amanna Gappa menuturkan, saat ini, pihaknya memfokuskan kinerja untuk terus meningkatkan layanan integrasi antar lima moda transportasi, yakni Bandara Sultan Hasanuddin, Bus Trans Maminasata (BTS), Kereta Api, Koridor Wisata dan Halte Sungai yang sudah dilauncing dan mulai beroperasi sejak beberapa waktu lalu.

“Kita berharap dengan adanya layanan transportasi publik, masyarakat secara bertahap akan beralih penggunaan sistem transportasinya dari angkutan pribadi ke angkutan publik, Dengan begitu, kami harapkan akan mengurai kepadatan di jalan raya,” kata Kepala BPTD Kelas II Sulsel, Ir. Amanna Gappa, Senin (17/7/2023).

Perubahan Jalur Moda Transportasi Terintegrasi

Sejauh ini, BPTD Kelas II Sulsel telah melakukan perubahan jalur integrasi moda transportasi dari Makassar menuju ke Maros melalui Bandara Intenasional Sultan Hasanuddin.

“Itu sudah operasional saat ini, dari Mall Panakkukang masuk tol ke bandara kemudian ke Maros. Jadi buat penumpang kereta api tidak usah pusing. Dia bisa naik dari Mall Panakkukang,” papar Amanna Gappa.

Sedangkan untuk masyarakat yang mau ke Parepare dari stasiun Garongkong (Barru), lanjut Amanna Gappa, juga sudah disiapkan layanan transportasinya.

“Itu sudah standby. Jadi ada Damri yang melayani dari Terminal Parepare menuju Garongkong. Begitu juga yang dari Maros menuju Garongkong sudah ada Damri yang melayani,” terangnya.

  • Trans Andalan Layani Koridor Wisata

Pemerintah daerah melalui Pemerintah Provinsi Sulsel beberapa waktu lalu juga sudah melaunching Trans Andalan terintegrasi untuk kendaraan kereta api maupun ke lokasi tempat-tempat wisata.

“Contohnya di Stasiun Ramang-ramang, Pak Gubernur sudah melaunching ada layanan dari Stasiun Ramang-ramang menuju ke dermaga Ramang-ramang. Kemudian di beberapa daerah kabupaten kota itu juga sudah dilaunching,” kata Amanna Gappa.

Ia memastikan, secara bertahap pemerintah pusat dan pemerintah daerah akan terus berbenah untuk menyiapkan fasilitas publik.

“Jadi masyarakat nyaman naik busnya, kemudahan sistem pembayaran juga secara bertahap akan diintegrasikan. Jadi nanti dengan satu tiket saja masyarakat bisa naik bus, bisa naik kereta, bahkan bisa ke lokasi wisata. Ini yang terus digodok,” katanya.

  • Operasional Teman Bus Trans Mamminasata

Layanan Teman Bus Trans Mamminasata yang terkoneksi dengan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Pelabuhan Galesong dan Stasiun Maros sudah beroperasi sejak beberapa waktu lalu.

Dengan jumlah armada sebanyak total 87 unit yang melayani rute di 4 koridor, angkutan ini menjadi penunjang mobilisasi masyarakat Makassar.

Adapun koridor yang dilayani, yakni Koridor 1 rute Mall Panakukkang – Pelabuhan Galesong; Koridor 2 rute Mall Panakkukang – Bandara Internasional Sultan Hasanuddin; Koridor 3 rute Kampus 2 PNUP – Kampus 2 PIP; dan Koridor 4 rute Kampus Teknik Unhas Gowa – Mall Panakukkang.

Pada rencana jangka menengah, terdapat rencana perubahan karakteristik rute pada koridor 5, dari yang sebelumnya point to point menjadi pick up in demmand pada titik Kantor Dishub Provinsi Sulsel dan BPTD Kelas II Sulsel, serta mulai aktifnya Stasiun Mandai. (adv)