Monitoring yang dilakukan oleh BPTD Wilayah XV KalSel hari Senin (15/2), bahwa terjadi antrian di salah satu ruas, atau arah baik itu dari banjarmasin ataupun dari arah banua enam. Pada siang hari terjadi antrian, sekitar 1 km terlebih pada sore hari bisa mencapai 2 km. Kemacetan disebabkan karena pada awal pembukaan, terinfo bahwa kekuatan jembatan sampai dengan 30 ton. Hal ini mengakibatkan banyak nyakendaraan - kendaraan besar yg bobot nya lebih dari 10 ton ikut mengantri untuk melewati jembatan tersebut.
Berdasarkan pengumuman yang ada, bahwa jembatan tersebut memang mampu menampung beban maksimal 30 ton, namun yang diperbolehkan melintas di batasi hanya sampai 10 ton. Mengingat secara bersamaan panjang jembatan bisa memuat sampai 3 kendaraan, artinya kalau 3 kendaraan itu lewat secara bersamaan, bobot nya akan mencapai 30 ton.
Dari informasi tersebut dapatdipastikan bahwa, kendaraan yang boleh melintas di jembatan sungai salim, di batasi maksimal hanya 10 ton. Kondisi seperti ini petugas dilapangan tetap melakukan buka tutup, selama 10 - 15 menit tergantung situasi dan kondisi di lapangan. Walaupun menggunakan buka tutup setiap 10 - 15 menit, namun antrian di sekitar jembatan salim masih tetap banyak. Upaya ini yang dilakukan oleh petugas untuk mengurai kemacetan di sungai salim.
Petugas di lapangan yang terdiri dari Polisi, TNI, BPTD, Dinas Perhubungan Kab. Banjar dan petugas proyek telah berupaya maksimal dalam mengurai kemacetan di jembatan sungai salim. Untuk itu menghimbau kepada masyarakat pengguna jalan yg melintas di jembatan tersebut agar mematuhi bobot muatan yang di angkut beserta berat kendaraan nya maksimal 10 ton, terutama untuk truck roda 6 (dam truck) yang sering kali mengangkut muatan berlebih. dan yang terpenting juga tetap bersabar, tertib antri serta mengikuti arahan petugas supaya lalu lintas bisa berjalan dengan tertib, lancar dan aman.