Publikasi BPTD Kelas II Jambi

BPTD Jambi Gelar Kegiatan Pelajar Pelopor Keselamatan Berkendara dan Abdi Yasa

24 Juli 2024, 17.11 | 39x dilihat

Berita
Blog

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Angka kecelakaan lalu lintas dan pertumbuhan kendaraan cukup tinggi, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Jambi menggelar kegiatan Pelajar Pelopor Keselamatan Berkendara dan Abdi Yasa pada Rabu (24/7/2024).

Kegiatan keselamatan berkendara tersebut merupakan kegiatan rutin nasional yang telah berlangsung sejak tahun 2001.

Kegiatan Pelajar Pelopor dan Abdi Yasa ini merupakan kegiatan tingkat kabupaten/kota, yang nantinya para peserta akan diseleksi hingga tingkat nasional.

Kegiatan ini diikuti oleh 26 peserta, terdiri dari 15 peserta pelajar pelopor keselamatan berkendara dan 11 peserta Abdi Yasa dari kabupaten/kota di Provinsi Jambi.

Pada tahun sebelumnya, Provinsi Jambi berhasil meraih juara kedua tingkat nasional dalam kegiatan tersebut.

Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat BPTD Jambi, Benny Nurdin Yusuf, mengatakan bahwa esensi dari pelaksanaan kegiatan ini adalah menjadi program pemerintah Indonesia terkait isu global keselamatan berlalu lintas.

“Di Indonesia sendiri, angka kecelakaan terbilang cukup tinggi dengan 1,3 jiwa meninggal dunia, atau lebih dari 3.000 jiwa per hari,” ujarnya.

“Meskipun untuk Provinsi Jambi, trennya mengalami penurunan dari tahun sebelumnya,” sambungnya.

Harapannya, dengan kegiatan ini, baik pelajar maupun pengemudi (driver) dapat menyampaikan tentang berkendara dan keselamatan berkendara dengan baik kepada masyarakat luas.

Berdasarkan data, pertumbuhan kendaraan mencapai 13 persen, sementara pertumbuhan jalan tidak sampai 1 persen. Penambahan kendaraan mencapai 160 juta kendaraan, dengan 84 persen di antaranya didominasi sepeda motor dan 16 persen lainnya kendaraan pribadi.

Tingginya data tersebut berpotensi meningkatkan angka kecelakaan lalu lintas, yang kebanyakan terjadi pada pengemudi usia produktif dan kebanyakan kasus juga terjadi pada kendaraan roda dua.

Langkah yang harus diambil adalah bagaimana mengurangi lonjakan transportasi roda dua ini. Menjadi pekerjaan bersama untuk mengatur tata kelola dan sebagainya, sehingga tingkat penggunaan sepeda motor dapat ditekan.